Islampun Menjadi Pusat pendidikan
By Idhul Fitri 0n April, 14rd 2013
Dunia dikuasai ilmu saint dan teknologi, selama ini kita
mengenal beberapa ilmuwan terkenal dunia, sebut saja James Watt berasal dari Negara Inggris penemu mesin uap, Thomas Alfa Edision yang
dikenal sebagai penemu lampu pijar, atau Graham Bell sang penemu telephon
kabel. Siapa yang tidak kenal Albert
Einstein dari jerman dengan Teori Relativitas, Itu hanya sebagian
nama-nama penemu saint dan teknology besar dunia.
Tapi kita lupa akan peradapan gemilang yang telah
menorehkan sejarahnya selama berabad-abad. Jika selama ini barat mengklaim
bahwa kemajuan yang mereka nikmati saat ini karna adanya pemisahan agama dari
kehidupan (sekularisme), sungguh salah besar. Sejarah telah menunjukkan bahwa
hampir semua ilmu pengetahuan diraih oleh ummat islam, pada saat mereka hidup
dalam naungan hukum Islam,
bukan pada saat agama di pisahkan dari kehidupan. Tidak ada yang namanya
penindasan atas nama agama seperti yang dilakukan oleh bangsa-bangsa Eropa yang
menyisahkan trauma yang mendalam bagi rakyat Eropa. Peradaban Islam memang peradaban emas yang
mencerahkan dunia. Itu sebabnya menurut Montgomery, tanpa dukungan peradaban
Islam yang menjadi ‘dinamo’nya, Barat bukanlah apa-apa. Wajar jika Barat
berhutang budi pada Islam.
Perlu diketahui bahwa Islam telah berjaya menjadi negara superpower
lebih dari 13 abad, dan menguasai hampir 2/3 dunia. Sungguh peradapan yang
mengagumkan dan belum pernah ada tandingannya. Kekhilafahan Abbasiyah tercatat
dalam sejarah Islam dari tahun 750-1517 M atau 132-923 H. Diawali oleh khalifah
Abu al-Abbas as-Saffah (750-754) dan diakhiri Khalifah al-Mutawakkil Alailah
III (1508-1517). Dengan rentang waku yang cukup panjang, sekitar 767 tahun,
kekhilafahan ini mampu menunjukkan pada dunia ketinggian peradaban Islam dengan
pesatnya perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi di dunia Islam.
Dalam bidang pendidikan Islam telah melahirkan banyak ilmuwan terkenal,
Al-Khawarismi pakar matematika, astronomi dan geografi. Beliau adalah orang
pertama yang menemukan angka nol yang saat ini menjadi cikal bakal terciptanya
komputer. Al-Hijjaj Ibnu Yusuf adalah orang pertama yang menguraikan
dasar-dasar teori Euclides. Abu Sa’id al darir al Jurfani (meninggal pada 845 M) adalah seorang muslim pakar astronomi dan
ilmu matematika. Beliau menulis tentang diskursus mengenai masalah geometri. Pada
akhir abad ke-10 M, ilmu matematika semakin berkembang pesat. Andalusia(saat ini menjadi Eropa)
juga memiliki kontribusi yang besar dalam bidang ilmu pendidikan dan menjadi pusat ilmu pengetahuan di masa
kejayaan Islam, telah melahirkan ribuan ilmuwan, dan menginsiprasi para ilmuwan
Barat untuk belajar dari kemajuan IPTEK yang dibangun kaum muslimin.
Dibidang ilmu fisika ada Al-Khazini menulis sebuah buku
tentang mekanika, hidrostastik, dan fisika dengan judul “Kitab Mizan al-Hikmah”
sebelum Al-Khazini ada Umar al-Khayam yang menghasilkan karya terbesar tentang
pertimbangan. Ibnu sina dan al-Razi (meninggal
tahun 924 M) juga memberian kontribusi yang besar dalam perkembangan teori
ketimbangan. Kaum muslim juga mngembangkan cara-cara membersihkan badan. Mereka
membangun sebuah pemandian Uap Panas yang disebut Hammam. Kaum muslim adalah orang-orang yang pertama kali meggunakan alat
penunjuk atau berupa jarum magnetik, untuk memastikan arah mereka ketika berada
di samudra.
Bangsa Arab memiliki semangat yang besar dalam memajukan
ilmu pengetahuan dan teknoogi mereka juga memperlajari benda-benda langit.
Studi formal dalam bidang astronomi dan matematika di mulai di Baghdad pada abad ke-8 M, pada masa khalifah
kedua Bani
Abbasyah, al Mansur. Dan pememuan ini terus berlangsung sampai abad ke-11.
Banyak sekolah-sekolah(madrasah) yang didirikan pada masa kekhilafahan Islam. Semua itu menunjukkan bahwa pentingnya
pendidikan dalam Islam dan Islam benar-banar memperhatikan masalah
pendidikan. Ibaratkan
sebuah nafas bagi perkembangan peradapan dunia. Dari sini jelas sudah menujukkan bahwa Islampun menjadi pusat pendidikan.
Tidak berhenti sampai disitu ilmu pengetahuan dan teknologi terus berkembang sampai pada
masa kekhilafahan Ustmani. Hingga rutuhnya peradapan islam dan terakhir kaum
muslimin hidup dalam naungan Islam di tahun 1924, tepatnya tanggal 3 Maret
tatkala Khilafah Utsmaniyah yang berpusat di Turki alias Konstantinopel
diruntuhkan oleh kaki tangan Inggris keturunan Yahudi, Musthafa Kemal Attaturk.
Dialah yang mengeluarkan perintah untuk mengusir Khalifah Abdul Majid bin Abdul
Aziz, Khalifah terakhir kaum muslimin ke Swiss, dengan hanya berbekal koper pakaian dan secuil uang.
Sebelumnya Kemal mengumumkan bahwa Majelis Nasional Turki telah menyetujui
penghapusan Khilafah. Sejak saat itulah sampai sekarang kita tidak punya lagi
pemerintahan Islam.
Cerzon (Menlu Inggris saat itu) menyampaikan pidato di
depan parlemen Inggris, “Sesungguhnya kita telah menghancurkan Turki, sehingga
Turki tidak akan dapat bangun lagi setelah itu… Sebab kita telah menghancurkan
kekuatannya yang terwujud dalam dua hal, yaitu Islam dan Khilafah.”
Sungguh suatu kenyataan yang pahit, sebuah sejarah yang
tersembunyi. Kini tiada lagi kejayaan islam yang mendominasi dunia, kini Islam hanya dijadikan agama spiritul, sedang
kehidupan dipisahkan dari agama. Dengan demikian jelas sudah bahwa islam juga
memiliki kontribusi yang besar dalam
kemajuan ilmu saint dan teknology.
Wallahu ‘alam bi sawab.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !
Kode Smiley Untuk Komentar
:a :b :c :d :e :f :g :h :i :j :k :l :m :n :o :p :q :r :s :t